Maritime
Vulkan Indonesia Incar Proyek Energi dan Maritime

Tangerang Selatan, PetroEnergy.id – Vulkan Indonesia yang mulai beroperasi pada awal April 2016 merupakan kantor perwakilan dari Vulkan Group. Perusahaan multinasional yang didirikan sejak tahun 1889 ini berpusat di Herne, Jerman. Vulkan group mempunyai 20 anak perusahaan, 5 lokasi produksi dengan 1400 tenaga kerja yang tersebar di seluruh dunia dan memperoleh omset sebesar 175 Juta Euro pada tahun 2015.
Perusahaan keluarga ini terdiri dari 3 divisi. Divisi Vulkan Couplings dengan produk highly flexible couplings, shafts, dan mounts diaplikasikan di dalam industri perkapalan. Divisi Drive Tech bergerak di bidang heavy duty dengan produk couplings, brakes, dan backstop yang dapat digunakan pada industri, seperti pertambangan, perminyakan, energi, pelabuhan, dan bulk material handling. Vulkan Lokring adalah divisi Vulkan Group yang berfokus pada penghubung pipa tanpa solder. Produk inovatif Vulkan Lokring ini dapat diaplikasikan pada lemari pendingin, instalasi AC pada bangunan dan AC automotive.
Dalam wawancara khusus dengan PetroEnergy pada 30 Mei 2016, Anis Abdurahman selaku Chief of representative Vulkan Indonesia mengaku bahwa pihaknya mengincar proyek-proyek di Indonesia terkait proyek listrik 35.000 MW dan juga Proyek Tol laut. “Pasar Indonesia sangat menarik dengan adanya 2 proyek ini. Bayangkan, Indonesia memiliki 1700 pelabuhan, 200 shipyard dan 2000 shipping companies. Jadi, hal ini benar-benar merupakan kesempatan besar bagi Vulkan selaku produsen Kopling terbesar di dunia,” katanya. Di dunia kemaritiman Indonesia Vulkan Coupling sudah digunakan oleh PT. Pelni, PT. ASDP-Ferry, PT. Samudra, PT. Meratusline dan lain lain.
Selain daripada itu, di Indonesia juga banyak penggunaan kapal-kapal second hand dari negara Korea, Jepang, dan sebagainya. “Kapal-kapal ini pasti memerlukan pergantian kopling setelah masa operasional tertentu. Oleh karena itu, hal ini juga merupakan pangsa pasar yang besar bagi kami. Apalagi disinyalir kapal-kapal yang diproduksi oleh negara-negara tersebut menggunakan kopling dari Vulkan. Jadi, keberadaan kami disini diantaranya adalah untuk melayani after sales service dan memberikan konsultasi teknis kepada para pengguna produk Vulkan.” ujarnya.
Kata Anis, saat ini Vulkan sudah memiliki pasar yang besar untuk alat pertambangan seperti komponen untuk conveyor belt, E.O.T crane dan lain-lain. Untuk sektor migas, produk Vulkan diaplikasikan pada pumps, compressor, dan blower. Komponen-komponen tersebut sudah digunakan oleh perusahaan-perusahaan, seperti KSB, AtlasCopco, GE dan lain-lainnya.
Terkait dengan adanya doktrin maritime untuk interisland connectivity dan sea defence dari pemerintah saat ini, Anis menyatakan bahwa hal tersebut membuat Vulkan tertarik untuk mengobservasi pasar kopling kapal di Indonesia. Untuk itu, Vulkan sangat mendukung program Pemerintah seperti perakitan ribuan kapal baru oleh berbagai galangan.
Anis menyampaikan bahwa, sebagai perwakilan Vulkan, ia siap berbagi pengetahuan akademis mengenai kopling kapal. Pasalnya, menurut Anis, saat ini pemahaman mengenai kopling kapal di Indonesia belum populer. “Jadi, saya siap untuk membantu berbagai design institute di negeri ini untuk alih pengetahuan mengenai kopling kapal ini,” tukas Anis. (adi)