Business

Tripatra, Saipem dan Aksia Pertiwi Meraih Kontrak Pembangunan Proyek LNG Tangguh

img title


Jakarta, PetroEnergy.id -- Kepala SKK MIgas Amien Sunaryadi menyatakan bahwa Kilang LNG Tangguh Train 3 ini besar artinya bagi Program 35.000 MW. Sebesar 75% dari produksi tahunan LNG dijual ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Itu setara dengan 3.000 MW listrik bagi Indonesia. “Proyek ini juga untuk memenuhi kebutuhan gas bagi kelistrikan di Provinsi Papua Barat hingga 20 mmscfd,” ungkap Amien dalam keterangan pers 1 Juli 2016

SKK Migas telah menyetujui seluruh AFE (autorization for expenditure) serta penunjukan pemenang pengadaan barang dan jasa untuk proyek ini. Selanjutnya, engineering, procurement and construction (EPC) diharapkan dilakukan pada kuartal ketiga tahun ini, yang dilanjutkan dengan masa konstruksi. “Operasi diharapkan dapat dimulai pada 2020,” ungkap Amien.

Sekitar USD 1,3 miliar kandungan dalam negeri dari barang dan jasa dipasok oleh perusahaan Indonesia. Ini tentu meningkatkan pendapatan perusahaan nasional atau lokal. “Pekerjaan pengembangan Sumur Tangguh ini,” lanjut Amien, “akan menggunakan kandungan lokal sebesar 35%, antara lain dari sektor pekerjaan sipil, mesin, elektro, hingga kelautan.”

Untuk kontraktor yang mengerjakan proyek LNG Tangguh diantara lain untuk paket onshore LNG, EPC kontraktor yang ditunjuk sebagai pemenang adalah konsorsium yang terdiri atas Chiyoda, Saipem, Tripatra, dan Suluh Ardi. Pemimpin dari EPC Contractor adalah PT Tripatra Engineering and Contractor dengan nilai kontraknya totalnya USD 2,43 milyar.

Kemudian untuk EPC offshore yang ditunjuk untuk melaksanakan adalah PT Saipem Indonesia nilai kontraknya USD 448 juta. Sedangkan untuk pekerjaan pipe line kontraktronya yang ditunjuk adalah PT Aksia Pertiwi dengan nilai kontraknya setara dengan USD 60 juta

Asal tahu saja, Proyek Kilang LNG Tangguh mencakup tiga blok wilayah kerja, yakni Berau, Muturi dan Wiriagar. Disini Train 3 akan menambah 2 anjungan lepas pantai, 13 sumur produksi baru, dermaga LNG baru, dan infrastruktur pendukung lainnya.

Proyek Kilang LNG Tangguh Train-3 dioperasikan oleh BP Berau Ltd sebagai kontraktor mitra utama SKK Migas yang memegang saham mayoritas, yakni 37,16%. Terdapat enam kontraktor mitra Tangguh lainnya yang digandeng BP, yakni: MI Berau BV (16,30%), CNOOC Muturi Ltd (13,90%), Nippon Oil Exploration (Berau) Ltd (12,23%), KG Berau/KG Wiriagar (10,00%), Indonesia Natural Gas Resources Muturi Inc (7,35%), dan Talisman Wiriagar Overseas Ltd (3,06%).(adi)

ads-small ads-small ads-small ads-small ads-small ads-small ads-small ads-small ads-small ads-small

Job Posting

No job posted

Oil Price

Exchange Rate

All Category