Maritime

Tahun 2017 Lima Rute Tol Laut Akan Ditambah

img title

Jakarta, PetroEnergy.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana pada tahun 2017 akan menambah lima rute tambahan tol laut. Hal tersebut guna meningkatkan pelayaran distribusi barang di laut ke daerah-daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, Bay M. Hasani mengatakan, rencana pemerintah akan mengelola tol laut tidak lain untuk meningkatkan produktivitas masyarakat dan pelayanan pada angkutan barang hingga ke daerah terluar dan terpencil.

"Penambahan lima trayek itu, mulai trayek ketujuh (T-7 sampai T-11). Maka itu kita juga membuat program Rumah Kita, merupakan rumah yang mengelola barang-barang untuk diangkut kapal laut," kata Bay kepada media di kantornya, Jakarta, Kamis (17/11).

Bay menjelaskan, Rumah Kita akan terbangun pada Januari 2017 mendatang. Bersamaan dengan hal tersebut, pemerintah akan menambah tiga rute baru, yakni Sumatera bagian barat mulai Padang sampai Sibolga. Rute kedua diantara Pulau Kalimantan dan Sulawesi dan rute ketiga di Maluku.

Untuk rute tol laut, pemerintah juga akan melibatkan peran swasta. Namun, implementasinya masih menunggu penetapan RAPBN 2017, diharapkan bisa segera ditetapkan sehingga program tol laut dapat berjalan tanpa ada hambatan. "Melelangkan ke swasta tidak melibatkan ke Pelni tetapi kalau mau lelang silahkan saja," ungkap Bay.

Sebelumnya, Pelni memproyeksikan untuk menjalankan setidaknya 9 rute tol laut pada 2017, guna terus mengurangi disparitas harga di kawasan Timur Indonesia.

Langkah-langkah ke depan sebagai penyempurnaan lanjut Bay, pertama penyempurnaan Perpres No.106 tahun 2015 tentang penyelenggaraan kewajiban pelayaran publik untuk angkutan barang di laut dengan memuat perubahan diantaranya, muatan kapal melaksanakan PP No.78/2014 tentang percepatan pembangunan daerah tertinggal (sandang, pangan, dan papan) dan PP no.17/2015 tentang ketahanan pangan dan gizi, sehingga memenuhi kebutuhan pembangunan masyarakat yang menjadi prioritas nasional.

Selanjutnya, muatan kapal dari jawa ke luar jawa diubah menjadi dari dan ke jawa sehingga dapat dimanfaatkan untuk muatan balik. Kedua, untuk mengatasi keterbatasan sarana prasarana di daerah tepencil, agar ukuran kontainer dilengkapi dengan ukuran yang lebih kecil.(adi)

 

ads-medium ads-medium

Job Posting

No job posted

Oil Price

Exchange Rate

All Category