Oil & Gas
Sudirman Said: Ke Depan Porsi Kebutuhan Gas Makin Besar

Jakarta, petroenergy.id – Menteri Energi dan Sumbr Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, mengatakan tahun 2016 kebutuhan gas untuk pembangkit tenaga listrik mencapai 429 billion cubic feet (BCF).
Hal itu dikemukakannya dalam rapat kerja (raker) Menteri ESDM dangan Komisi VII DPR, Selasa (21/6).
“Diharapkan porsi gas akan semakin besar, sehingga pada tahun 2025 kebutuhan gas diperhitungkan akan meningkat menjadi sebesar 473 BCF”, kata Sudirman Said.
Terkait pasokan gas untuk program 35.000 MW, Sudirman Said menjelaskan di tiap wilayah Indonesia memiliki besaran kebutuhan gas yang berbeda-beda. Dicontohkannya, di Pulau Sumatera misalnya berbeda dengan di Pulau Jawa.
“Di Pulau Sumatera PLN akan membangun 1.079 MW dengan kebutuhan 119 billion british thermal unit per day (BBTUD), IPP akan membangun 1.088 MW dengan kebutuhan 166 BBTUD. Di Pulau Jawa, PLN akan membangun 2504 MW dengan kebutuhan 119 BBTUD dan IPP akan membangun 4.250 MW dengan kebutuhan 305 BBTUD,” kata Sudirman Said.
Sementara, di Kalimantan akan dibangun pembangkit listrik sebesar 1.091 MW dengan kebutuhan gas sebesar 86 BBTUD, yang dibagi untuk PLN sebesar 956 MW dengan kebutuhan 81 BBTUD dan IPP sebesar 135 MW dengan kebutuhan 5 BBTUD.
Selanjutnya, Pulau Sulawesi membutuhkan gas total sebesar 148 BBTUD yang terbagi untuk PLN membangun 1.770 MW dengan kebutuhan 139 BBTUD dan IPP membangun 60 MW dengan kebutuhan gas sebesar 9 BBTUD.
Sudirman Said menambahkan, untuk Pulau Nusa Tenggara PLN akan membangun 450 MW dengan kebutuhan gas sebesar 9 BBTUD. Sementara di Pulau Maluku dan Papua, PLN akan membangun 430 MW dengan total kebutuhan gas sebesar 50 BBTUD.
“Angka-angka tersebut merupakan bagian dari RUEN yang kita jadikan pedoman, serta merupakan bagian dari RUPTL yang baru kita putuskan”, demikian Sudirman Said. (mk)