Oil & Gas
PHE Lakukan Pemboran Blok Migas non-Konvensional

Jakarta, petroenergy.id - Deputi Pengendalian Perencanaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Gunawan Sutadiwiria, membenarkan, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) akan melakukn pengeboran blok migas nonkonvensional di Sumatra bagian utara (Sumbagut).
Namun itu, SKK Migas belum bisa memastikan hasil produksi blok migas nonkonvensional Sumbagut, sebelum melakukan pengeboran pada awal Oktober nanti. Menurut Gunawan Sutadiwira, blok tersebut bisa saja menghasilkan minyak serpih (shale oil), gas serpih (shale gas) atau gas pasir (sand gas).
Menurut Gunawan, jika menghasilkan gas serpih maka ini merupakan yang pertama di Indonesia. Shale gas di Indonesia, katanya, belum ada. Baru ini sumur shale gas pertama Indonesia.
Berdasarkan data geologi, potensi migas nonkonvensional di seluruh Indonesia mencapai 574 triliun cubic feed (TCF). Namun,kata Gunawan, sekarang belum dimanfaatkan secara optimal.
Oleh karena itu, SKK Migas mendorong (PHE) untuk mengebor sumur di blok migas nonkonvensional Sumbagut. Proses pengeboran ini dilakukan terhadap sumur blok migas nonkonvensional pertama di Indonesia.
Mengutip katadata.com edisi Jumat (9/9): kontrak PSC MNK Sumbagut dilakukan pada 15 Mei 2013 dalam agenda Forum Akbar 37 Tahun IPA Convention and Exhibition 2013. Saat itu, Direktur Utama Pertamina dijabat oleh Karen Agustiawan. Masa kontrak blok tersebut selama 30 tahun sejak kontrak ditandatangani.
Dari data Pertamina, diperkirakan wilayah kerja MNK Sumbagut mengandung potensi shale gas sebesar 18,56 triliun kaki kubik (tcf). mulanya, Pertamina menargetkan produksi perdana dapat diperoleh pada tahun ke-7 setelah enam tahun tahap eksplorasi perdana, dengan tingkat produksi sebesar 40 juta kaki kubik per hari (mmscfd) hingga 100 mmscfd. Perkiraan investasinya sebesar US$ 7,8 miliar.
Ketika dikonfirmasi, Direktur Utama PHE Gunung Sardjono Hadi tidak membantah kabar tersebut. Menurut dia, Blok MNK Sumbagut akan melaksanakan pemenuhan komitmen eksplorasi di mana akan mengebor sumur Melucut -1.
PHE MNK akan melakukan pengambilan coring pada interval yang dinilai berpotensi shale gas. Sementara, Pertamina EP akan melanjutkan pemboran dengan obyektif reservoir konvensional pada sumur yang sama.
Coring merupakan proses pengambilan sample atau contoh batuan dari dalam lubang bor. Tindakan tersebut untuk melihat potensi apa yang bisa dihasilkan dari eksplorasi sumur Melucut-1 di Blok MNK Sumbagut. Saat berbicara dengan wartawan, Rabu (7/9), Gunung Sardjono Hadi, mengatakan, Pertamina Hulu Energi akan menjual hak kelola di delapan blok gas batubara metana (CBM). Alasannya keekonomian. “Kalau dijual laku, kenapa tidak. Kalau tidak laku akan kami kembalikan ke pemerintah,” Gunung Sardjono Hadi. (mulkani)