Oil & Gas
Pertamina Diminta Perhatikan Rekam Jejak Calon Mitra

Petroenergy.id, JAKARTA - Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman meminta PT Pertamina (Persero) untuk teliti memperhatikan rekam jejak seluruh calon mitra kerja di proyek olefin Tuban. Rekam jejak merupakan salah satu unsur penting agar proyek tersebut bisa berjalan dengan baik ke depannya.
"Harusnya Pertamina membuat catatan terhadap semua calon mitra kerja. Pertamina harus menjamin proyek bisa jalan," ujar Yusri dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 28 Mei 2020.
Dalam hal ini Yusri menyoroti keikutsertaan Hyundai Engineering Construction pada tender proyek pembangunan komplek olefin dan polyolefin di Tuban milik Pertamina.
Hyundai Engineering Construction saat ini sedang terjerat kasus dugaan suap proses perizinan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2 Cirebon. Dalam kasus tersebut, General Manager Hyundai Enginering Construction Herry Jung ditetapkan sebagai tersangka.
Yusri juga mengingatkan proyek pembangunan Refinery Development Master Plan (RDMP) kilang Balikpapan terancam molor dari target di mana Hyundai Engineering Construction menjadi salah satu mitra kerja Pertamina di proyek tersebut. "Proyek RDMP Balikpapan juga berpotensi bermasalah di kemudian hari," ujar dia.
Meski demikian, Pertamina mengklaim megaproyek RDMP kilang Balikpapan bisa selesai sesuai target yang ditetapkan. Tercatat progres pembangunan proyek ini sudah mencapai 15,77 persen per April 2020.
Pertamina saat ini sedang menyiapkan pengembangan fasilitas Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jawa Timur. Salah satu pengembangan yang akan dilakukan ialah dengan membangun pusat produksi olefin (olefin complex) di Tuban.
Pembangunan pusat produksi olefin merupakan bagian dari pengembangan jangka panjang dari TPPI. Pertamina juga sudah menyiapkan dana sekitar USD3,8 miliar untuk membangun pusat olefin tersebut.
Olefin center tersebut nantinya bisa memproduksi High Density Polyethylene (HDPE) 700 ribu ton, Low Density Polyethylene (LDPE) 300 ribu ton per tahun, dan Polipropilena (PP) 600 ribu ton per tahun. [babeh/medcom.id]