Petroenergy.id, NEW YORK - Harga minyak mentah dunia mencetak untung dari perdagangan Senin waktu setempat yang bergerak volatile.

Penguatan ini didorong investor yang terus mempertimbangkan dampak pandemi virus korona baru alias covid-19. Demikian melansir dari Xinhua, Selasa, 21 Juli 2020.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus naik 22 sen menjadi USD40,81 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman September naik 14 sen menjadi USD43,28 per barel di London ICE Futures.

"Faktor-faktor (yang memengaruhi harga minyak) positif dan negatif tetap seimbang," tutur Eugen Weinberg, analis energi di Commerzbank Research, dalam sebuah catatannya.

Jumlah kasus covid-19 baru yang sangat tinggi di seluruh dunia dapat membahayakan pemulihan permintaan minyak lebih lanjut. Sementara disiplin produksi yang ditunjukkan oleh OPEC+ tampaknya meyakinkan pasar.

Bahkan peningkatan bertahap produksi mulai Agustus cenderung terlihat sebagai bukti peningkatan permintaan daripada sebagai potensi risiko kelebihan pasokan.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+, telah memberikan kepatuhan sebesar 107 persen dengan pengurangan produksi minyak yang disepakati pada Juni, menurut kelompok minyak tersebut.

Pekan lalu, OPEC+ memutuskan untuk mengurangi rekor penurunan produksi hingga 7,7 juta barel per hari mulai Agustus. Adapun untuk pekan yang berakhir Jumat, minyak mentah WTI naik 0,1 persen, sementara Brent turun 0,2 persen. [babeh/medcom.id]