Petroenergy.id, JAKARTA - Benarkah dulu daratan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera pernah menyatu? Benar, ternyata kedua pulau itu pernah menjadi satu daratan di suatu waktu di masa lalu.

Menyatunya kedua daratan itu setidaknya pernah dibenarkan oleh badan resmi pemerintah di pertengahan tahun  2020 lalu.

Badan itu adalah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. PVMBG tentu saja tidak asal bicara, tetapi pembenarannya itu didasarkan pada hasil temuan ilmiah para ahli.

Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api, PVMBG, Hendra Gunawan, pernah mengatakan pemisahan daratan antara Pulau Jawa dan Sumatera terjadi pada masa lampau. Bahkan jauh sebelum masehi. Atau diperkirakan jutaan tahun lalu.

Karena itu, PVMBG menampik pendapat yang menyatakan aktivitas Gunung Krakatau tahun 535 Masehi menjadi penyebab berpisahnya daratan Pulau Sumatera dan Jawa. "Sebelum ada manusia, (daratan) itu mungkin (sudah terpisah)," kata Hendra seperti dikutip okezone.com.

Kalau bukan karena letusan Gunung Krakatau, lalu apa penyebab daratan kedua pulau itu terpisah? Masih menurut penjelasan PVMBG, terpisahnya daratan itu lantaran aktivitas atau dinamika lempeng di perut bumi.

Ketika itu terjadi tumbukan hebat lempeng Indo-Australia ke Euro-Asia, menyebabkan terbukanya celah di perut bumi. "Lempengnya sobek di antara Jawa dan Sumatera," jelas Hendra. Yang sobek bagian utara menjadi Pulau Sumatera. Yang bagian selatan timur, menjadi Pulau Jawa.

Gunung Krakatau sendiri kemudian muncul di tengah laut di antara ke dua pulau itu. Terjadi setelah kedua pulau itu terpisah. Tumbukan lempeng itu juga membentuk selat Sunda yang memisahkan Pulau Jawa dan Sumatera.

Sebelumnya beredar kabar bahwa akibat letusan dahsyat Gunung Krakatau tahun 535 Masehi, Pulau Jawa dan Sumatera yang tadinya menyatu daratannya menjadi terpisah. Juga memunculkan selat Sunda.

Namun, informasi itu sudah diluruskan oleh PVMBG. Jadi, informasi itu keliru. Yang bener, terpisahnya daratan Pulau Jawa dan Sumatera dan terbentuknya selat Sunda akibat tumbukan lempeng yang diperkirakan terjadi jutaan tahun lalu. [tius]