Maritime

Operasi Kereta Api Logistik Di Pelabuhan Tanjung Priok Diresmikan

img title

Jakarta, PetroEnergy.id --Deputi II Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Maritim Agung Kuswandono mengaku tugas mengoperasikan Kerata Api Logistik masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok kembali merupakan tugas berat berbagai jajaran seperti PT Kereta Api Indonesia, PT KA Logisttik, JICT, Bea Cukai, Cikarang Dry Port, Kemenko Maritim dan berbagai pihak lainnya.

“Alhamdulillah hal ini sudah terwujud. Kita tinggal pengembangan kedepannya saja seperti menambah jumlah rel di stasiun menjadi 4 dan juga menambah panjang rel sampai pinggir pantai,” ujarnya dalam acara peresmian pengoperasikan kereta api logistik masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok , Jumat 24 Juni 2015 di Jakarta.

Ditambahkannya, peresmian pengoperasian ini sebagai salah satu strategi untuk mengurangi dwelling time. Nantinya‎ bila proses angkut dan bongkar muat kontainer dengan kereta api bisa berjalan normal maka akan mengurangi angka Dwelling Time sebanyak 1 hari.

Berdasarkan informasi dari situs web resmi BPS dan Bappenas (dwelling.indonesiaport.co.id) per tanggal 23 Juni 2016, angka dwelling time Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta adalah 3,32 hari. Hasil pemantauan harian bahwa angka 3,32 hari tersebut sudah berjalan kurang lebih 1 minggu terakhir.

Agung menjelaskan, secara real pada tanggal 7 April 2016, kereta api sudah masuk dan melakukan proses bongkar muat kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok melalui Empalsemen KA-JICT Tanjung Priok. Spot yang dilayani saat ini baru ke Cikarang Dry Port (CDP) di Jababeka Bekasi. Dengan kapasitas rata-rata per hari 25-30 box Kontainer.

Direncanakan bila berjalan normal diperkirakan rata-rata sekitar 250 box out dan in dari dan ke Cikarang Dry Port, dengan satu kali trip pada pagi hari jam 08.00 WIB masuk dari CDP ke Emplasemen JICT dan sore hari jam 16.00 WIB dari Emplasement KA-JICT menuju CDP.

"Kapasitas angkut akan dapat ditingkatkan bila dilakukan penambahan jumlah trip, penambahan jumlah lokomotif dan penambahan rel (dari tunggal menjadi ganda), serta penyempurnaan system buka tutup pada persimpangan jalan yang banyak terdapat pada jalur tersebut," jelas Agung.

Animo pengguna jasa angkutan container dari Emplasemen KA-JICT Tanjung Priok ke CDP sebenarnya cukup tinggi mengingat dengan menggunakan Kereta api maka akan lebih banyak mengurangi kehilangan waktu perjalanan Kontaner dari Tanjung Priok ke CDP bila menggunakan Truk. "Tapi kita tetap bagi-bagi dengan jasa truk agar ada keseimbangan," tukasnya. (adi)

ads-small ads-small ads-small ads-small ads-small ads-small ads-small ads-small ads-small ads-small

Job Posting

No job posted

Oil Price

Exchange Rate

All Category