Jakarta, PetroEnergy.id -- Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli mengatakan kerugian negara akibat illegal fishing diperkirakan mencapai US$ 20 milyar pertahun. Kerugian tersebut telah terjadi puluhan tahun.

 “Selama ini sumber daya alam laut kita dicuri oleh orang asing dengan kapal-kapal asing yang jumlah lebih dari 7000 kapal,” kata Rizal Ramli dalam diskusi panel bertajuk: Poros Maritim Dunia, Diplomasi Maritim dan Strategi Penanganan Illegal Unregulated dan Unreported Fishing yang Menumbuhkan Efek Jera, di Jakarat 29/6.

 Menurut Rizal sejak mereka dihentikan operasinya kapalnya ditenggelamkan, ternyata membawa kemaslahatan bagi nelayaran tradisional. Nelayan Sibolga, misalnya, biasanya dalam sehari hanya mampu menangkap 200 ton ikan, kini mereka dapat menangkap 400 ton ikan dalam sehari. “Biasanya mereka melaut dalam tempo tiga jam baru mendapat ikan, kini dalam tempo satu jam sudah mendapat ikan,” ujar Rizal ketika meninjau langsung ke beberapa nelayan di Sibolga, beberapa bulan lalu, seraya menambahkan kebijakan pemerintah melawan illegal fishing sangat membantu kehidupan mereka.

 Namun demikian, kata Rizal, terjadi kekurangan kapasitas penangkapan ikan. Fenomena ini menjadi deban yang paling seru dalam menyusun kebijakan. Ada yang menganggap kebijakan penenggelaman kapal tersebut tidak benar. Seharusnya kita kembali ke rezim lama. “Dalam sidang kabinet kemarin, kami tegaskan sikap dan Presiden Joko Widodo setuju untuk tidak boleh kembali ke rezim lama,” tegas Rizal lagi.

 Rizal menilai tidak masuk akal bila Negara tetangga kita  bisa menjadi eksporter sea food N0. 2 terbesar di dunia. Sementara Indonesia berada di peringkat belasan eksporter sea food  dunia. “Kalau tidak ada pencurian ikan,  kita pasti N0. 2 atau 3 eksporter sea food di dunia.  Mudah-mudahaln dalam waktu tidak terlalu lama kita bisa mewujudkan cita-cita itu,” tambahnya.

Presiden Jokowi, kata Rizal, mengucapkan selamat kepada Ibu Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan-Red). Kami semua merasa bangga atas keberhasilan Satgas 115 dalam memberantas illegal fishing. [] Yuniman