Oil & Gas

Berapa Biaya Pengembangan Blok Masela Yang Sebenarnya?

img title


Jakarta, PetroEnergy.id – Isyu soal pengembangan hitung-hitungan pengembangan Blok Masela kembali mencuat. Pasca kemarin di kantor Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), Luhut Binsar Panjaitan yang merupakan Plt Menteri ESDM meminta agar biaya pengembangan blok Masela dapat diefisienkan menjadi sebanyak USD 7 
milyar, seperti yang diusulkan oleh Menteri ESDM sebelumnya yaitu Arcandra Tahar.

Menanggapi ini, Wakil Kepala SKK Migas (Satuan Kerja Khsusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi) Zikrullah, mengaku terlalu dini jika memastikan angka pengembangan Masela saat ini. Pasalnya, berdasarkan Plan of Development (PoD) saja, pihak operator belum memastikan letak atau lokasi pembangunan fasilitas LNG secara onshore.

Pihak operator, kata Zikrullah, saat ini masih harus hitung berbagai fasilitas di onshore. Termasuk feasibility study biaya LNG dan juga pipa gas. "Pulau untuk fasilitas onshore nya saja belum ditentukan," kata dia kepada wartawan di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Rabu 17 Agustus 2016, pasca upacara bender HUT Kemerdekaan RI.

Ia juga menggambarkan bahwa nanti tidak semua fasilitas nantinya akan dijadikan di onshore. Untuk yang onshore hanya LNG liquefactionnya dan processingnya. "Tidak semua di onshore kan," kata dia.

"Saya menghormati pernyataan Pak Luhut yang menyatakan pengembangan cadangan gas di Maluku tersebut bisa diturunkan dari USD 22 milyar menjadi USD 15 milyar. Saya rasa ini hasil transfer memory Menteri Arcandra Tahar yang dianggap mumpuni dalam menghitung bidang pengembangan lapangan migas, " tambah Zikrullah.

Namun begitu, pembahasan nilai investasi ini harus masuk dalam kajian yang dalam dan rinci bersama operator (Inpex dan Shell). "Kami sendiri juga belum ada angka pasti untuk pengembangan Blok Masela," ujarnya.

Sementara itu, Yoga Suprapto, Ketua Tim Tujuh Tiga ITB yang dulu menggadang usulan onshore untuk proyek Masela menyatakan, bahwa nilai pengembangan sebesar USD 15 milyar itu sejalan dan sama dengan hitungan timnya dahulu. "Pak Arcandara sangat mumpuni soal hitung-hitungan ini. Angka itu sama dengan hitungan kami," kata Yoga kepada PetroEnergy 17 Agustus 2016.

Ketika ditanya apakah dengan nilai USD 15 Milyar itu maka akan terjadi efisiensi berbagai fasilitas. Yoga menyatakan bahwa asumsi harga tersebut sudah mengikuti referensi harga-harga proyek yang serupa di Indonesia dan bukan harga proyek diluar Negeri. "Jadi fasilitas sama saja dengan harga segitu ya sama saja tidak bisa dirubah. Kami juga hitung dari dasar INPEX dan Shell. Hanya asumsi harganya saja yang beda," tukas Yoga. (adi)

ads-small ads-small ads-small ads-small ads-small ads-small ads-small ads-small ads-small ads-small

Job Posting

No job posted

Oil Price

Exchange Rate

All Category