Maritime
Baru 16% Kekayaan Laut Indonesia Dimanfaatkan

Petroenergy.id, JAKARTA - Sektor perikanan budidaya layak menjadi 'prime mover', 'leading sector' atau sektor unggulan. Pasalnya, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang 75% total wilayahnya berupa laut, Indonesia memiliki potensi produksi perikanan budidaya terbesar di dunia.
Menurut Koordinator Penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan, Prof Rokhmin Dahuri, sekitar 100 juta ton/tahun kekayaan perikanan di laut negeri ini. Sayangnya, hingga kini baru dimanfaatkan sekitar 16%.
Potensi perikanan budidaya sesungguhnya luar biasa. Bukan hanya menghasilkan protein hewan berupa ikan, udang, moluska. Tetapi lebih dari itu, perikanan budidaya bisa mendukung penyediaan bahan baku raw material berbagai jenis industri.
Pendek kata, masa depan perikanan Indonesia ada di perikanan budidaya. Maka itu penting adanya perencanaan yang matang guna terus menggarap potensinya. "Sehingga produktivitas perikanan budidaya kita bisa terus meningkat," jelas Rokhmin.
Pendapat lain datang dari Prof Laode M. Kamaluddin, anggota Anggota Penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan. Menurutnya, salah satu kunci utama merealisasikan program dan kinerja sebuah lembaga terletak pada data yang valid. Data memiliki peran strategis. Apalagi di era digital saat ini, data menjadi penentu.
Dia pun menilai peranan data dan informasi menjadi begitu penting bagi KKP untuk membangun sistem perencanaan, pemantauan, evaluasi kinerja dan tata ulang data. Terutama untuk pembangunan perikanan budidaya.
Sebagai sebuah kementerian, KKP dinilai layak memiliki big data guna mengevaluasi, merencanakan dan mencetuskan program pembangunan perikanan dan kelautan. Termasuk program perikanan budidaya yang bisa diakses dari waktu ke waktu.
Menyangkut pentingnya penguatan data dan informasi serta Norma Standar Prosedur dan Kriteria (NSPK) dalam rangka peningkatan tata kelola perikanan budidaya, saat ini KKP tengah membangun data yang lebih akurat, akuntabel dan update. [tius]