Maritime
Aktifitas Pelabuhan Perikanan Tetap Menggeliat, Produksi Menanjak

Petroenergy.id, JAKARTA - Aktivitas di pelabuhan perikanan tetap menggeliat dengan protokol kesehatan yang ketat untuk mendukung pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat dari sektor kelautan dan perikanan.
Ini menunjukkan bahwa produksi perikanan tangkap di pelabuhan perikanan tetap berjalan, bahkan menunjukkan tren positif.
Pelabuhan perikanan tetap beroperasi karena menurut Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Muhammad Zaini, pelabuhan ini menjadi titik penting penunjang sektor pangan.
Produk perikanan menjadi salah satu bahan pangan berprotein tinggi untuk menjaga dan memperkuat daya tahan tubuh masyarakat. Produk ini tetap dan bahkan justru dibutuhkan di saat pendemi.
Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman Jakarta, contohnya. Pelabuhan perikanan ini justru menunjukkan tren peningkatan produksi perikanan tangkap.
Pada Semester I Tahun 2021, total produksinya mencapai 85.943 ton atau senilai Rp1,782 triliun.
Di sini, kapal perikanan skala industri mendominasi dengan ikan tangkapan untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor.
"Produk unggulannya antara lain cumi-cumi, ikan tuna, ikan layang dan ikan cakalang," kata Kepala PPS Nizam Zachman Jakarta, Bagus Oktori Sutrisno.
Sementara produksi perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong, Lamongan, Jawa Timur, juga menunjukkan geliat. Ikan yang dominan didaratkan adalah ikan kurisi, kuniran, kapas-kapas, kakap merah, kerapu, manyung, swanggi, dan cumi-cumi.
Per hari jumlah kapal yang melakukan pembongkaran ikan sebanyak 50 unit, dengan rata-rata 100-150 ton ikan didaratkan. Pada Semester I Tahun 2021, total produksinya mencapai 24.334 ton atau senilai Rp437,17 miliar.
Menurut Kepala PPN Brondong, Ibrahim, kapal perikanan yang beroperasi di wilayahnya didominasi ukuran 10-30 GT. Namun tak sedikit pula kapal nelayan berukuran kurang dari 10 GT.
Di luar pulau Jawa, PPS Bitung, Sulawesi Utara, menjadi contoh. Total produksi perikanan yang didominasi ikan tuna, cakalang, layang dan tongkol mencapai 23.534 ton pada Semester I-2021. Kepala PPS Bitung, Tri Aris Wibowo, mengatakan nilai produksi mencapai Rp559,13 miliar.
Peningkatan produksi perikanan tangkap di pelabuhan perikanan diharapkan berimbas positif pada penambahan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Peningkatan PNBP pada sub sektor perikanan tangkap menjadi salah satu program kerja Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. Ditargetkan bisa menuju Rp12 triliun pada 2024. [harjo]