Jakarta, Petroenergy.id-- Cooper Energy mengumumkan telah menandatangani perjanjian dengan ACL International Ltd, sebuah perusahaan minyak dan gas Kanada melalui anak perusahaannya Bow Energy International Holdings Inc dan Lamara Energy Pte, Singapura. Isi perjanjian adalah penjualan saham 55% Cooper Energy atau senilai USD 4,3 juta di KSO Tangai-Sukananti, Sumatera Selatan.

Managing Director Cooper Energy David Maxwell mengatakan dari hasil penilaian teknis tim kami di Indonesia membuktikan adanya peningkatan cadangan minyak proven dan potential sebanyak 260% dalam laporan terbaru kami. Produksi juga telah meningkat sekitar 13 kali lipat dari sekitar 60 BOPD menjadi sekitar 800 BOPD.

"Ini adalah hasil yang memuaskan dan saya mencatat prestasi ini dari kontribusi yang dibuat oleh tim di Indonesia. Apalagi waktunya sanagt tepat mengingat rencana Cooper Energy di Australia untuk fase berikutnya, "katanya dalam keterangan pers resminya 7 Juni 2016.

ACL Direktur Aqeel Virk mengatakan; "Dengan pembelian ini berarti menambah aset di Indonesia sekaligus melengkapi pengalaman kami. Ditambah lagi sinergi dengan Lamara semakin memperkuat operasi kami di Indonesia ".

Sementara itu tiga orang Direktur Pendiri Lamara Energy antara lain Will Rathvon, Bret Mattes dan Rob Lemmey menyatakan percaya dari hasil baik dan positif tim Cooper Energy di Indonesia yang telah mengoperasikan KSO Sukananti secara efisien dan efektif.

Asal tahu saja, transaksi KSO Tangai-Sukananti berarti melengkapi penjual bloknya di Indonesia. Sebelumnya pada 10 Februari 2016 Cooper sudah menjual saham di PSC Sumbagsel dan Merangin III.Total penjualan aset eksplorasi Cooper adalah sebesar USD 9.070.000. Langkah Cooper ini sebagai bagian dari strategi untuk berkonsentrasi pada proyek gas Gippsland Basin di Australia. (adi)