Maritime
Rambu Laut Sebagai Penanda Dan Pemantau Terluar Laut NKRI

Jakarta, PetroEnergy.id -- Utarjo Hosodho, Komisaris PT Intechnico sebuah perusahan pembuat rambu laut nasional menyatakan pentingnya keberadaan alat navigasi laut atau rambu laut bagi keselamatan lalu lintas kapal baik disekitar pelabuhan, platform migas ataupun infrastruktur lainnya.
"Rambu laut sangat berperan nantinya untuk proyek tol laut yang dicanangkan pemerintah. Pastinya dengan adanya proyek ini lalu lintas kapal diperairan Indonesia akan semakin sibuk. Apalagi hub-hub tol laut sudah diperkuat seperti dermaga dan lainya juga akan semakin banyak. Maka menjaga keselamatan laut akan sangat penting," katanya dalam wawancara ekslusif dengan PetroEnergy pada 18 Mei 2016 di Jakarta.
Selain itu, kata dia, beberapa rambu laut yang spesifikasinya cukup besar fungsinya bisa sebagai patok atau penanda terluar kawasan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). "Rambu atau alat bantu navigasi jangan dilihat hanya sebagai patok diam yang tanpa fungsi. Sebab alat bantu navigasi sekarang semakin canggih fungsinya seperti CCTV di perairan. Selain bisa melacak kapal yang masuk tanpa ijin. Jadi bisa mengurangi pencurian ikan dan juga membantu patroli laut," kata dia.
Idealnya,kata dia, sesuai Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) dimana 12 mil laut adalah batas terluar harusnya sudah dipasangai oleh berbagai alat bantu navigasi yang menandakan bahwa perairan tersebut sudah wilayah NKRI. "Jadi alat ini bisa jadi alat pertahanan Negara juga," katanya.
Ia menjelaskan saat ini PT Intechnico sudah berhasil membuat berbagai variant produk rambu laut. Dari mulai ukuran besar hingga sedang. "Design konstruksi rambu laut ini kami ciptakan sendiri dan punya kekhasan sendiri. Kami juga berbangga sebuah perusahaan Cina bahkan meminta kami mendisign alat ini. Padahal di Cina itu banyak sekali design institute di Negaranya. Kemudian local content kami juga telah mencapai 90%," tukasnya.(adi)