Jakarta, petroenergy.id- Diberitakan harga minyak naik 1 persen pada perdagangan Kamis, minyak mentah AS mencapai level tertinggi dalam enam bulan. Kenaikan ini dipicu karena para investor menimbang perkiraan untuk pasokan global yang lebih ketat terhadap tanda-tanda pembangunan penyimpanan lain di hub untuk minyak mentah berjangka AS.

Phil Flynn, analis di the Price Futures Group in Chicago, seperti dilansir reuters, Jumat (13/5), mengatakan, ini adalah campuran, jangka pendek atau panjang keduanya mencoba untuk mempertahankan posisinya berdasarkan data.

Sementara minyak mentah AS, West Texas Intermediate naik 47 persen ke level US$ 46,7, menyentuh level tertingginya dalam 6 bulan.

Dengan demikian, Brent berada di jalur untuk kenaikan mingguan 6 persen dan WTI 4 persen, melanjutkan kenaikan telah menambahkan sekitar US$ 20 per barel dari posisi terendah pada bulan Januari dan Februari.

Harga minyak ini diperkirakan akan terus naik, bahkan WTI diramal bakal naik hingga US$ 51 per barel, kata Jim Ritterbusch dari Chicago berbasis pasar minyak konsultan Ritterbusch & Associates.

"Tapi dari perspektif jangka panjang, kita masih melihat pasar ini menyiapkan untuk jatuh bulan depan," ujar Phil Flynn. (mk)