Jakarta, PetroEnergy.id -- PT. Indonesia Asahan Alumunium (Inalum), sebuah perusahaan BUMN produsen aluminium, kini sedang melakukan studi kelayakan untuk membuat produk hilir turunan aluminium jenis slab (lembaran aluminium). Hasil studi kelayakan itu baru dapat diketahui akhir tahun ini. Demikinan disampaikan Direktur Utama PT. Inalum, Winardi Sunoto kepada Petroenergy.id, di Jakarta 12/7.

Menurut Wanrdi dari hasil studi kelayakan itu baru dapat diketahui apakah pengembangan sektor turunan aluminium ini mempunyai prospek untuk dikembangkan atau tidak. “Salah satu indikator studi itu adalah mengetahui seberapa besar market share slab bagi kepentingan industri,” ujarnya serius

Winardi menambahkan, bila hasil studi kelayakan itu menunjukkan prospek, maka segera dibangun pabrikasi penunjang untuk memproduksi slab. Pembangunan pabrikasi itu diperkirakan memerlukan waktu dua tahun. Jika investasinya dimulai awal 2017, diprediksikan baru akan produksi awal 2019.

 Aluminium jenis slab ini dapat dipergunakan untuk komponen penunjang pembuatan kapal. Oleh karena itu, Winardi mengharapkan mendapat informasi dari galangan kapal nasional tentang seberapa  besar kebutuhan aluminium untuk keperluan pembuatan kapal dalam beberapa tahun ke depan.

 Lebih lanjut ditambahkan, adanya rencana Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastusi untuk membuat kapal nelayan  sekitar 16.000 kapal sampai kurun waktu 2019 merupakan peluang bagi industri komponen dalam negeri untuk mendukung program tersebut. “Pertanyaannya, apakah kapal-kapal tersebut seluruhnya akan diproduksi di galangan kapal dalam negeri?”

Bila program tersebut berjalan dan diproduksi di galangan kapal dalam negeri, maka kata Winardi, itu merupakan program yang bagus untuk meningkatkan nilai tambah industri komponen dalam negeri.

Selama ini Inalum hanya memproduksi aluminium jenis ingot. Kini sedang membangun pabrik pembuatan aluminium jenis alloy dan billet. Bila tidak ada aral melintang, akhir tahun ini baru akan memproduksi kedua jenis aluminium tersebut. [] Yuniman